Pertemuan Itu

Di detik dan jam Istanbul yang cukup membuatku tak menentu. Di senja setelah kemarin berkunjung ke Ankara. Dan hari ini adalah hari dimana pesta demokerasi Indonesia bagi warga Indonesia wilayah Turki.

Senja yang menyempitkan jiwa. Apa yang kau rasa, ketika hari-hari di musim semi ini, kau temukan setiap sudut taman banyak kepala keluarga tertawa riang? Setiap kursi di taman-taman diduduki oleh berpasang-pasang suami dan istri? Berpasang-pasang kekasih saling memadu cinta, sembari menikmati senja dan semilir angin Selat Marmara? Apa yang ada di benakmu melihat seorang Ibu menyuapi anak-anaknya dan menuangkan teh pada gelas untuk disajikan pada sang suami ? Apa yang kau pikirkan ketika mereka ayah dan ibu itu berlari bekejaran, bermain bersama anak-anak mereka? Ya. Di senja musim semi Istanbul. Mereka menikmati indahnya Bunga Tulip berwarna-warni disana sini. Menghirup udara segar dan menghangatkan diri dengan cinta keluarga, dan memadu rindu sepasang kekasih.

 

Benar nasehat abi.

“Ananda Nabila Hayatina di tempat berjuang menimba ilmu, kerinduan semua keluarga kepada ananda dan kerinduan ananda kepada keluarga dan suami semakin meningkat setiap hari. Semoga dengan meningkatnya kerinduan ini meningkat pula kerinduan kita semua kepada Pencipta alam semesta.

Pertemuan keluarga di dunia mungkin akan kita alami dan mungkin juga tidak. namun pertemuan kita di akhirat pasti akan kita alami. semoga kita dapat menikmati pertemuan keluarga dg penuh bahagia di hadapan Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. ya Allah, sungguh Engkau mahatahu kerinduan hamba kepada puteriku yang sudah kunikahkan tiga hari yang lalu tanpa kehadirannya selain via skype. ya Allah pertemukanlah hamba dengan semua anggota keluarga dalam surgaMu dengan rahmat dan ridhaMu. amiin “

 

Istanbul, Jumadil Tsani 1435

-di dera rindu dan demam flu berat-

 

 

 

 

Leave a comment